Kronologis Jatuhnya Airasia QZ 8501

Dilansir dari sebuah pemberitaan yang bersumber dari Kementrian Perhubungan mengatakan bahwa pesawat tersebut pertama kali melakukan manuver ke arah kiri dengan dugaan menghindari awan Cb yang tak bersahabat, setelah itu pesawat mengalami kenaikan kecepatan yang tidak wajar sekitar 1400 kaki per menit,yaitu selang enam detik setelah melakukan manuver pertama.Setelah manuver tersebut Pilot sempat berkomunikasi dengan ATC untuk meminta izin naik ketinggian 6000 kaki dari posisi 32000 kaki ke 38000 kaki, sekitar pukul 06.12 WIB. Pihak ATC belum bisa menyetujui permintaan Pilot dikarenakan ATC harus mengontrol dulu lalu penerbangan di sekitar pada posisi QZ8501 dan diminta untuk standby pada posisi tersebut.
Namun secara tiba-tiba pesawat jenis Airbus A320 ini mengalami percepatan dan naik dengan kecepatan 1400 kaki per menit. Selang 15 detik kemudian pesawat sudah berada pada ketinggian 33.700 kaki atau bertambah 1700 kaki dari ketinggian awal 32000 kaki. Yang sungguh sangat mengehrankan adalah ketika pada saat itu kecepatan pesawat adalah 6000 kaki per menit yang melebihi kecepatan pesawat tempur. Kemudian selang 9 detik kemudian, kecepatan QZ8501 bertambah lagi menjadi 11.100 kaki. Lalu 13 detik kemudian posisi pesawat ada dalam posisi puncak di 36.700 kaki.
Setelah berada pada posisi puncak,pesawat tiba-tiba turun sebanyak 1500 kaki,kemudian turun lagi sebanyak 7900 kaki hingga pada posisi ketinggian 24000 kaki.Dari posisi terakhir inilah, QZ8501 hilang dari pantauan radar dan tidak bisa dideteksi lagi. Maka asumsi terakhir mengatakan,pesawat mengalami kenaikan kecepatan yang tidak wajar di atas normal dan jatuh dengan kecepatan yang sangat tinggi di sekitar perairan Selat Karimata, wilayah Pangkalan Bun Kalimantan Tengah. Mengenai penyebab teknis pesawat yang mengalami percepatan kenaikan tersebut,hingga kini KNKT masih melakukan investigasi.

Twitter Facebook Digg Favorites More