Bagi sebagian orang
yang terbiasa mengadakan perjalanan udara jarak jauh, mabuk perjalanan udara
atau biasa disebut Jetlag, mungkin sudah dapat diminimalisir seiring frekwensi
dan intensitas bepergian. Namun bagi sebagian orang yang baru saja mengadakan perjalanan jauh dengan
pesawat terbang, kondisi ini bisa terjadi apalagi di saat kondisi tubuh tidak
fit.
Mabuk pesawat udara
atau Jetlag, terjadi pasca terbang atau setelah penerbangan terjadi
menyesuaikan zona waktu. Secara medis, Jetlag disebut desinkronosis, yang
merupakan kondisi fisiologis yang terjadi akibat gangguan terhadap ritme
sikardian tubuh. Gangguan ini muncul akibat perjalanan cepat lintas meridian ( timur-barat atau barat-timur)
dalam jarak jauh seperti yang dilakukan pesawat jet. Maka dari inilah istilah
Jetlag muncul.
Gejala-gejala Jetlag
diantaranya:
1. Sakit Kepala
2. Kelelahan, insomnia, pola tidur tidak
biasa
3. Depresi ringan
4. Disorientasi
5. Sembelit atau Diare
Untuk meminimalisir terjadinya Jetlag, berikut ini beberapa
tips untuk mengatasi gejala Jetlag:
1.
Menyesuaikan Arah Perjalanan,Timur dan Barat
Menyesuaikan jadwal tidur menurut
arah perjalanan anda adalah hal yang paling sederhana. Bagi anda yang akan
bepergian ke arah timur, sebaiknya membiasakan tidur lebih awal selama beberapa
hari sebelum keberangkatan, dan sebaliknya bagi anda yang akan mengadakan perjalanan ke arah barat,
sebaiknya membiasakan tidur sedikit lebih larut sebelum mengadakan perjalanan.
2.
Membiasakan Tidur Siang
Tidur siang beberapa hari sebelum
mengadakan perjalanan jarak jauuh, akan membantu kondisi tubuh nyaman untuk
menyesuaikan zona waktu yang benar.
3.
Bersikap nyaman di dalam pesawat.
Jangan bersikap grogi dan membuat
anda tidak nyaman karena pikiran mengenai jetlag itu sendiri. Untuk perjalanan
jauh, diusahakan tetap terjaga dan melakukan aktvitas normal di dalm pesawat.
Untuk perjalanan singkat, dan pendek, istirahat sejenak sangat diperlukan.